gawoh.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk tidak mengadakan berbuka bersama dan mengundang banyak orang selama Ramadhan 1443 Hijriah.
“Dengan ini menghimbau umat Islam untuk tidak menyelenggarakan atau menghadiri kegiatan sahur/buka puasa bersama yang dapat menimbulkan kerumunan, serta mengutamakan melakukan kegiatan tersebut bersama keluarga inti,” Kata KH Mukri pada poin keempat Maklumat Ramadan.
Himbauan tersebut sebenarnya dilakukan untuk menopang upaya Pemkab Bogor dalam membendung penyebaran COVID-19, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Kepala Daerah Bogor Nomor 1252/covid -19/sekret/IV/2022 tentang Pemberitahuan Tidak Melakukan Kegiatan Massal istirahat sesi cepat, dia termasuk.
Aji mengatakan imbauan untuk tidak berbuka bersama ini merupakan yang ke-4 dari enam perintah yang dikeluarkan MUI.
Yang pertama adalah himbauan kepada umat Islam untuk memanfaatkan Ramadhan sebagai energi untuk berolahraga dan juga meningkatkan daya tahan sehingga ada beberapa perbedaan antara awal dan akhir bulan dalam hal perbaikan.
Perintah kedua memungkinkan tarawih, tadarus, itikaf, dan berbagai bentuk shalat berjamaah lainnya di masjid-masjid serta ruang-ruang shalat dengan syarat mengikuti protokol kesehatan.
Yang ke-3 mengizinkan vaksinasi COVID-19 saat puasa, berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 tentang Kualifikasi Vaksinasi COVID-19 Saat Puasa.
Kelima menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengakses atau menyebarluaskan informasi mengenai karakteristik umat Islam dan juga COVID-19 dari sumber yang tidak terverifikasi.
Keenam himbauan kepada umat Islam untuk menjaga kesehatan fisik agar tetap aman dari COVID-19.
Aji mengatakan, pihaknya mengantisipasi pemberitahuan tersebut berfungsi sebagai bantuan bagi para cendekiawan muslim, para ahli, pengawas masjid, serta masyarakat umum.
