BeritaKriminal

Kasus Sean “Diddy” Terkait Perdagangan Seks dan Pemerasan

86
×

Kasus Sean “Diddy” Terkait Perdagangan Seks dan Pemerasan

Sebarkan artikel ini

Sean “Diddy” Combs dikabarkan berencana untuk bersaksi dalam persidangan terkait dakwaan perdagangan seks dan pemerasan, menurut pengacaranya Marc Agnifilo. “Saya tidak tahu apakah saya bisa mencegahnya. Dia sangat ingin menceritakan kisahnya,” ungkap Agnifilo dalam wawancara untuk dokumenter terbaru TMZ.

Ketika dimintai komentar oleh CNN, perwakilan Combs menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait pernyataan Agnifilo atau memastikan apakah Combs benar-benar akan bersaksi di pengadilan.

Sumber yang mengetahui kasus ini mengatakan kepada CNN bahwa proses discovery belum dimulai, sehingga terlalu dini untuk mengonfirmasi siapa saja yang akan dipanggil sebagai saksi dalam persidangan mendatang.

Jaksa membuka dakwaan tiga tuduhan terhadap Combs pada 17 September, menuduh sang artis mengorganisir “perusahaan kriminal” melalui kerajaannya yang terlibat dalam perdagangan seks, kerja paksa, penculikan, dan kekerasan fisik terhadap perempuan selama beberapa dekade.

Sebuah video pengawasan hotel yang pertama kali diterbitkan oleh CNN pada Mei menunjukkan Combs menyerang mantan pacarnya, Cassie Ventura, di sebuah hotel di Los Angeles pada 2016. Rekaman ini juga disebut dalam dakwaan dan diduga menunjukkan pola perilaku kekerasan Combs selama bertahun-tahun.

Ketika ditanya oleh TMZ tentang video tersebut, Agnifilo mengatakan bahwa jika Combs bersaksi, dia akan menjelaskan tindakannya dalam rekaman itu. “Saya pikir dia akan menceritakan seluruh kisahnya, termasuk apa yang terlihat di video itu. Dia punya cerita yang hanya bisa dia ceritakan sendiri,” ujar Agnifilo.

Selain itu, jaksa menuduh Combs “menyuap” seorang staf hotel untuk “memastikan keheningan” pada 2016. Gugatan Ventura yang diselesaikan pada November 2023 menuduh Combs membayar hotel $50.000 untuk mendapatkan rekaman keamanan serangan tersebut. Tuduhan suap dan pembayaran untuk menutupi perbuatannya, serta perekaman dugaan pelecehan seksual, juga muncul dalam 11 gugatan sipil lainnya, yang semuanya dibantah oleh Combs.

Jaksa dari Southern District of New York juga menuduh Combs menggelar acara bernama “Freak Offs,” di mana para korban dipaksa melakukan aksi seks dengan pekerja seks pria. Selama investigasi, sekitar seribu botol minyak bayi dan pelumas pribadi disita.

Agnifilo mempertanyakan relevansi barang bukti tersebut, dengan menyebut bahwa satu botol minyak bayi cukup lama habis, dan tidak mengerti mengapa diperlukan sebanyak itu. “Dia punya rumah besar dan suka membeli dalam jumlah banyak,” jelasnya sambil berseloroh tentang belanja di Costco.

Dalam wawancara terpisah dengan CNN, Agnifilo mengecilkan jumlah korban yang terlibat dalam dakwaan tersebut meskipun jaksa menyebut lebih dari 50 saksi atau korban telah berbicara dengan penyidik federal. “Hanya ada satu korban dalam dakwaan ini,” katanya kepada pembawa acara Kaitlan Collins.

Saat ini, Combs ditahan di Metropolitan Detention Center (MDC) New York, sebuah fasilitas yang juga menampung sejumlah narapidana terkenal, termasuk penyanyi R. Kelly, “Pharma Bro” Martin Shkreli, dan sosialita Ghislaine Maxwell. Menurut sumber yang dekat dengan kasus ini, Combs berada di unit yang sama dengan Sam Bankman-Fried dan mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, yang diperuntukkan bagi tahanan berprofil tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *