EntertainmentFilm

Review Joker: Folie à Deux – Brilian Secara Visual, Namun Kurang Menggigit

115
×

Review Joker: Folie à Deux – Brilian Secara Visual, Namun Kurang Menggigit

Sebarkan artikel ini

Joker: Folie à Deux adalah sekuel dari film Joker tahun 2019 yang disutradarai oleh Todd Phillips. Film ini menuai beragam tanggapan, dengan pujian yang diarahkan pada aspek teknis dan akting, namun kritik mengemuka terkait penggunaan elemen musikal yang dinilai terlalu berlebihan.

Plot Film Film ini melanjutkan kisah Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) yang kini dipenjara dan menunggu persidangan. Untuk menghindari hukuman berat, Arthur harus membuktikan bahwa tindak kejahatannya didorong oleh penyakit mental, bukan niat jahat. Lady Gaga berperan sebagai Harley Quinn, karakter yang terobsesi dengan Joker dan menjadi katalisator bagi kebangkitan persona Joker dalam diri Arthur.

Cerita berfokus pada konflik internal Arthur, di mana ia mencoba memahami apakah dirinya memang jahat atau hanya korban dari gangguan mental. Kehadiran Harley Quinn sebagai pengikut setia menambah tekanan pada Arthur untuk kembali merangkul sisi gelapnya.

Apa yang Menonjol? Secara teknis, Joker: Folie à Deux adalah film yang luar biasa. Sinematografi yang apik, editing yang halus, serta pilihan estetika yang mendalam berhasil memperkuat cerita. Akting Joaquin Phoenix dan Lady Gaga menjadi salah satu sorotan utama. Phoenix kembali memukau dengan penggambaran Arthur yang terus bergulat dengan krisis identitasnya, sementara Lady Gaga berhasil menghidupkan Harley Quinn dengan karisma yang kuat.

Kritik Terhadap Film Namun, salah satu kritik terbesar terhadap film ini adalah penggunaan elemen musikal yang dinilai terlalu berlebihan. Banyak adegan diwarnai dengan nyanyian yang terasa tidak perlu, mengganggu tone keseluruhan film. Musik-musik dalam film ini juga dianggap kurang berkesan. Meskipun Lady Gaga tampil cukup baik dalam perannya, nyanyian Joaquin Phoenix kurang meyakinkan, yang pada akhirnya melemahkan elemen musikal film ini.

Konflik dalam film ini juga dinilai dangkal. Fokus utama lebih tertuju pada pergulatan pribadi Arthur daripada konflik eksternal yang lebih luas, membuat intensitas emosional film terasa kurang mendalam dibandingkan film pendahulunya.

Kesimpulan Joker: Folie à Deux memang berhasil secara teknis, namun terasa kurang dalam hal emosi dan kedalaman cerita dibandingkan film Joker sebelumnya. Film ini seperti hidangan dengan bumbu yang berlebihan—awalnya menarik, tapi pada akhirnya melelahkan. Meski demikian, penonton tetap didorong untuk menonton dan menilai sendiri film ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *