BeritaPolitik

Rusia Ingin Capai Kesepakatan Damai Dengan Ukraina

1354
×

Rusia Ingin Capai Kesepakatan Damai Dengan Ukraina

Sebarkan artikel ini
Vladimir Medinsky(sc:google)

gawoh.com – Rusia mengatakan bahwa ingin mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina untuk mengakhiri konflik dari kedua negara tersebut. Delegasi dari Rusia mengatakan sedang menunggu kehadiran dari delegasi Ukraina untuk segera memulai perundingan di perbatasan Belarusia. delegasi dari Rusia dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia yaitu Vladimir Medinsky, yang kini sudah berada di Belarusia. Medinsky mengatakan siap untuk negosiasi segera setelah kedatangan delegasi dari Ukraina.

“Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin” Kata Medinsky.

“Kami menunggu kedatangan perwakilan dari Ukraina,” ucapnya, sembari memperkirakan bahwa perundingan akan dimulai pada siang hari waktu Moskow.

Dalam pernyataan terpisah seperti, Medinsky menyebut logistik untuk delegasi dari Ukraina sangat sulit, karena waktu kedatangan ditunda beberapa kali.

Delegasi Rusia dan Ukraina dijadwalkan akan bertemu di sebuah lokasi dekat perbatasan Belarusia-Ukraina, tepatnya didekat Sungai Pripyat, Ini akan menjadi perundingan pertama antara kedua negara tersebut yang sudah berperang sejak invasi dimulai satu minggu lalu.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengatakan Kalau Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, sudah menghubungi Zelensky pada hari Minggu 27 Februari dan menawarkan jaminan keamanan.

Dikatakan oleh Lukashenko bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk memastikan semua pesawat, helikopter dan peralatan perang yang ditempatkan di wilayah Belarusia akan tetap di tempatnya selama perjalanan delegasi Ukraina, saat menghadiri pertemuan maupun saat kembali ke ukraina.
Pertemuan pada Senin 28 Februari ini direncanakan usai rentetan pernyataan Kremlin, yang awalnya mengklaim bahwa Ukraina menolak tawaran Rusia untuk berdialog di Belarusia, dan menawarkan balik untuk bertemu di Warsawa, Polandia.

Kantor Zelensky membantah tuduhan bahwa Ukraina menolak perundingan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *